Dalam studi terhadap orang kembar yang berskala luas, para peneliti Finlandia mengikuti satus kesehatan 12.500 pasangan kembar dewasa selama 1990 sampai 2009. Sebanyak 20% peserta penderita gejala Kurang tidur, termasuk kesulitan untuk mulai tidur, terbangun pada larut malam dan tidur yang tidak mengembalikan stamina tubuh.
Dibandingkan dengan orang kembar yang tidak identik, orang kembar identik lebih mungkin menderita gejala Insomnia yang sama. Temuan tersebut menunjukkan faktor genetika memainkan peran dalam pembentukan insomnia.
Menurut para peneliti tersebut, kekurangan tidur adalah masalah kesehatan umum di kalangan kelompok usia kerja. Kekurangan tidur kronis meningkatkan resiko banyak kecelakaan dan penyakit. Sehingga memperlemah kualitas hidup orang dan kemampuan untuk bekerja secara layak. Penderita insomnia harus berusaha memperoleh perawatan medis tepat pada waktunya. Dan pasien Insomnia kronis harus dirawat dengan cara lebih baik dengan terapi tanpa obat
Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Dilarang oot dari artikel diatas. Komentar yang menyertakan link aktif maupun statis termasuk promosi akan langsung kami hapus.
Show Konversi Kode Hide Konversi Kode Show Emoticon Hide Emoticon